GadgetGilaReview – Peluncuran model MacBook Pro terbaru Apple pada bulan Oktober 2023 mengejutkan banyak pihak dengan keputusan kontroversial mereka. Salah satu perubahan paling mencolok adalah penghilangan Touch Bar dari model MacBook Pro terbaru ini. Artikel ini akan menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut dan bagaimana keputusan ini dapat memengaruhi pengguna MacBook Pro.
Touch Bar adalah panel OLED layar sentuh yang menggantikan deretan tombol fungsi pada model MacBook Pro sebelumnya. Fitur ini diperkenalkan pada tahun 2016 dan memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan fungsinya sesuai dengan aplikasi yang sedang digunakan. Namun, setelah tujuh tahun keberadaannya, Apple memutuskan untuk kembali ke tombol fungsi tradisional.
1. Feedback Pengguna
Salah satu alasan utama di balik keputusan Apple adalah respons negatif dari pengguna terhadap Touch Bar. Banyak pengguna MacBook Pro menganggapnya tidak begitu berguna, intuitif, atau andal. Touch Bar terlalu mengganggu karena pengguna harus melihat layar untuk memastikan apa yang mereka tekan, berbeda dengan tombol fungsi yang memiliki fungsi tetap. Selain itu, Touch Bar tidak selalu kompatibel dengan semua aplikasi dan tidak memberikan opsi penyesuaian yang memadai. Fitur ini juga sering mengalami gangguan, macet, dan sentuhan yang tidak disengaja.
Menurut survei yang dilakukan oleh Laptopmag pada tahun 2020, hanya 16 persen pengguna MacBook Pro yang sering menggunakan Touch Bar, sementara 44 persen responden mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak pernah menggunakannya. Survei lain oleh 9to5Mac pada tahun 2021 juga menemukan bahwa 60 persen pengguna MacBook Pro ingin Apple menghapus Touch Bar dan menggantinya dengan tombol fungsi.
2. Biaya dan Kompleksitas
Keberadaan Touch Bar juga menambah biaya dan kompleksitas pada desain MacBook Pro. Fitur ini memerlukan chip T2 terpisah untuk berfungsi, yang meningkatkan biaya produksi dan mengurangi masa pakai baterai MacBook Pro. Selain itu, Touch Bar juga meningkatkan risiko kegagalan perangkat keras dan biaya perbaikan yang mahal karena terintegrasi dengan keyboard dan logic board.
Dengan menghapus Touch Bar, Apple dapat menyederhanakan desain MacBook Pro, menurunkan biaya produksi, dan memungkinkan pengalokasian sumber daya ke peningkatan kinerja dan fitur lainnya, seperti layar beresolusi lebih tinggi, prosesor yang lebih cepat, lebih banyak port, dan masa pakai baterai yang lebih lama.
3. Tren Pasar
Selain itu, keputusan Apple ini juga didasari oleh fakta bahwa Touch Bar tidak lagi sesuai dengan tren pasar dan preferensi konsumen. Seharusnya menjadi nilai jual unik untuk MacBook Pro, Touch Bar tidak mampu membedakan perangkat ini dari pesaingnya. Banyak pesaing menawarkan fitur serupa atau lebih baik, seperti layar sentuh, keyboard yang dapat dilepas, pena stylus, dan trackpad yang lebih canggih.
Selain itu, Touch Bar tidak sejalan dengan strategi Apple yang sedang berfokus untuk meningkatkan integrasi antara iPad dan Mac. Apple telah mengembangkan ekosistem iPad yang kuat dengan fitur-fitur seperti iPadOS, Apple Pencil, Magic Keyboard, dan Sidecar. Semua ini membuat iPad semakin serbaguna, sehingga Touch Bar terlihat usang dan kurang relevan.
Dengan menghilangkan Touch Bar, Apple dapat lebih fokus pada peningkatan integrasi dan kompatibilitas antara iPad dan Mac, memberikan pengguna pengalaman yang lebih konsisten dan serbaguna di seluruh ekosistem Apple.
Dengan alasan-alasan ini, keputusan Apple untuk menghapus Touch Bar dari MacBook Pro terbaru mereka tampaknya didasari oleh respons pengguna yang tidak memuaskan, biaya yang tidak perlu, dan evolusi tren pasar yang lebih luas. Hal ini bisa mengarah pada peningkatan kualitas dan daya tarik produk MacBook Pro di masa depan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna saat ini.